Sabtu, 04 Agustus 2012

PENDAPAT: ANTARA TEORI DAN COMMON SENSE



“Ah teori”. Begitu kira-kira salah satu ungkapan yang cukup terkenal dari sebuah iklan shampo beberapa tahun silam. Ungkapan itu diucapkan dengan paralinguistik yang menunjukan seolah-olah ‘teori’ itu kurang begitu penting, yang penting adalah faktanya. Apapun teorinya yang jelas shampo itu bisa menghilangkan ketombe. Begitu kira-kira pesan yang ditangkap dari iklan tersebut. Lantas, apa sebenarnya teori? Apa hubungannya dengan pendapat umum (common sense)?.

(Wikipedia) Teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang berbeda, tergantung pada metodologi dan konteks diskusi.


Secara umum, dalam Wikipedia dijelaskan, teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta. Pernyataan teori umumnya hanya diterima sementara dan bukan merupakan pernyataan akhir yang konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa teori berasal dari penarikan kesimpulan yang memiliki potensi kesalahan, berbeda dengan penarikan kesimpulan pada pembuktian matematika.

Teori dikonstruksi oleh manusia untuk menjelaskan, meramalkan, dan menguasai fenomena tertentu. Sebuah teori membentuk generalisasi atas banyak observasi dan terdiri atas kumpulan ide yang koheren dan saling berkaitan.

Menurut Kerlinger [1973] teori dinyatakan sebagai sebuah set dari proposisi yang mengandung suatu pandangan sistematis dari fenomena. Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan tentang pengertian teori, yakni:

1. Teori adalah sebuah set proposisi yang terdiri dari konstrak [construct] yang sudah didefinisikan secara luas dan dengan hubungan unsur-unsur dalam set tersebut secara jelas
2. Teori menjelaskan hubungan antar variable atau antar konstrak sehingga pandangan yang sistematik dari fenomena fenomena yang diterangkan oleh variable dengan jelas kelihatan
3. Teori menerangkan fenomena dengan cara menspesifikasi variable satu berhubungan dengan variable yang lain.
(http://filsafat-ilmu.blogspot.com/2008/01/hubungan-teori-fakta.html)

Teori juga diartikan sebagai pendapat (bersifat pandangan yang belum dapat dibuktikan kekuatannya) yang dikemukakan untuk menerangkan suatu perkara dan sebagainya.

Selain teori kita juga mengenal common sense yang biasa dijadikan pijakan masyarakat. Common sense sering salah diterjemahkan menjadi akal sehat. Common sense dapat diartikan pendapat umum atau lebih jelas lagi adalah pikiran orang awam.

Menurut Wikipedia common sense didasarkan pada suatu konstruksi katanya yang tegas merupakan apa yang orang-orang sepakati bersama atau pemahaman alami umum. Berbeda denga teori yang dibangun dengan menghubungkan fakta satu dan lainnya, common sense muncul tanpa melalui riset atau studi. Common sense berkembang dari pengetahuan umum suatu masyarakat.

Dari beberapa pengertian di atas, menurut penulis, pendapat umum di suatu tempat bisa jadi berbeda dengan tempat lainnya. Dalam hal komunikasi contohnya, bila orang menggerakan kepala ke kiri dan ke kanan di negeri India akan berbeda artinya bila dilakukan di negara lain seperti Indonesia. Pendapat umum di India menganggap gerakan tersebut sebagai persetujuan atau ungkapan “ya”, sementara di Indonesia gerakan itu berarti “tidak”.

Lain halnya dengan teori yang bersifat universal. Teori gravitasi di mana pun sama saja berdasarkan pada apa yang telah ditemukan Einstein dalam penelitiannya. Meskipun begitu, teori tersebut bisa saja sewaktu-waktu berubah setelah ditemukan fakta lain yang dapat dianggap lebih mewakili teori tersebut. Dengan demikian, baik teori maupun common sense bukan merupakan suatu kebenaran yang mutlak adanya, yang bisa diterima secara terus menerus, melainkan bisa berubah sewaktu-waktu.

Referensi
http://en.wikipedia.org/wiki/Common_sense
http://www.darulnuman.com/mhikmah/teori/index.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Teori
http://filsafat-ilmu.blogspot.com/2008/01/hubungan-teori-fakta.html
http://ab-fisip-upnyk.com/files/LANDASAN%20TEORI.pdf
http://jurnal.filsafat.ugm.ac.id/index.php/jf/article/viewFile/11/8
http://www.partai-pib.or.id/wmview.php?ArtID=453
http://filsafat-ilmu.blogspot.com/2008/01/hubungan-teori-fakta.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar